IKPLN Jalin Kerja Sama dengan ITPLN

(Jakarta, 4 November 2025) IKPLN menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi PLN (ITPLN) di bidang tridharma perguruan tinggi dan pemanfaatan sumber daya bersama. Nota kesepahaman (MoU) kerja sama ditandatangani oleh Ketua Umum IKPLN Syamsul Huda dan Rektor ITPLN Prof. Iwa Garniwa di kampus ITPLN Duri Kosambi Jakarta, Selasa, 4 November 2025. Hadir Ketua II IKPLN Bob Saril dan jajaran pengurus, para Wakil Rektor ITPLN dan jajaran manajemen ITPLN.

Ruang lingkup kerja sama ada enam yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat; pendampingan tenaga ahli untuk capacity building melalui pelatihan dan workshop; pendampingan tenaga ahli untuk konsultansi dalam bentuk kajian; program afiliator penerimaan mahasiswa baru ITPLN; pemanfaatan bersama berbagai sumber daya manusia serta bentuk kerja sama lain yang disepakati tertulis oleh kedua pihak.

Syamsul Huda mengatakan kerja sama ini menjadi jawaban konkret atas pertanyaan yang kerap diterimanya soal manfaat alumni PLN bergabung dengan IKPLN. Menurut dia, MoU ini membuka ruang bagi para pensiunan PLN—yang jumlahnya mencapai 46 ribu orang—untuk kembali berkarya. “Kami memiliki kekuatan luar biasa. Semua anggota IKPLN pernah bekerja di PLN dan membawa kompetensi yang masih sangat relevan untuk dunia kelistrikan,” kata Huda.

Huda menyebut sebagian besar dosen ITPLN juga merupakan anggota IKPLN, sehingga proses penyusunan MoU berjalan relatif mudah. Kolaborasi ini, kata dia, bukan hanya melibatkan ITPLN, namun juga terbuka bagi seluruh entitas di PLN Grup.

“Para pensiunan yang baru 1 sampai 3 tahun pensiun semangatnya masih luar biasa. Usia 56 tahun itu masih sangat produktif. Jadi kenapa tidak kita kolaborasikan saja?” katanya. IKPLN, lanjut Huda, memiliki jaringan anggota yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Karena itu, kebutuhan tenaga ahli di daerah dapat dipenuhi tanpa kesulitan. “Kalau pihak luar mencari sumber daya manusia dengan latar belakang kelistrikan, ingat IKPLN. Kami punya orangnya di mana pun di Indonesia,” ucapnya.

Huda berharap kerja sama ini menjadi hubungan yang win-win, sekaligus membuka peluang peningkatan kesejahteraan para pensiunan melalui keterlibatan dalam proyek dan kegiatan akademik.

Ia menyampaikan apresiasi kepada pihak ITPLN atas terlaksananya penandatanganan MoU tersebut. “Terima kasih kepada ITPLN yang telah meluangkan waktu. Mudah-mudahan apa yang kita tanda tangani hari ini bisa kita tindak lanjuti dengan tindakan konkret di lapangan,” kata Syamsul.

Sementara Prof. Iwa menegaskan bahwa kerja sama dengan IKPLN bukan sekadar formalitas, melainkan upaya memperkuat posisi ITPLN dalam persaingan pendidikan tinggi nasional.

“Saat PLN menganggap kami bagian dari PLN, maka kami juga terus melihat PLN. PLN itu seperti apa? Kami yang akan mengisi. Kolaborasi ini bergerak ke arah itu,” ujarnya.

Ia menyebut pengalaman para anggota IKPLN menjadi modal penting bagi pengembangan program kampus, terutama untuk kegiatan pembelajaran berbasis praktik. Menurutnya, sinergi ini bisa menjadi daya dorong yang signifikan. “Pengalaman bapak-bapak akan mengisi kegiatan ini. Itu menjadi salah satu kekuatan kami. Jika sinergi ini berjalan, kami optimistis bisa bersaing dengan perguruan tinggi negeri,” kata Iwa. Optimisme itu, ujar Iwa, sudah terlihat dari berbagai capaian mahasiswa ITPLN dalam kompetisi nasional. Ia mencontohkan kemenangan mahasiswa ITPLN pada sejumlah lomba yang digelar Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga ajang internasional. “Di UGM, mahasiswa kita juara satu dan dua. Di banyak event lain pun kami konsisten mendapat penghargaan,” ujarnya.

Lewat MoU ini, IKPLN diharapkan memberi masukan konstruktif untuk pembenahan sistem akademik, kurikulum, hingga penguatan sumber daya manusia. Ia menyampaikan apresiasi kepada para pengurus IKPLN yang hadir dalam penandatanganan MoU tersebut. “Bapak-bapak datang ke sini saja kami sudah senang, apalagi menghadirkan kerja sama ini. Harapan kami, ITPLN benar-benar bisa mewujudkan diri sebagai applied and sustainable university,” kata Iwa menutup sambutan.

ITPLN, dahulu STT PLN, adalah perguruan tinggi di bawah kordinasi PLN dan YPK PLN. ITPLN bertekad menjadi perguruan tinggi berkelas internasional dengan focus mendukung transisi energi. Kampus menerapkan sistem pembelajaran 4 – 4 – 2 yaitu 40% teori, 40 problem solving dan 20% kuliah industri. 

ITPLN juga memiliki Lembaga Terapan (Lemtera) yang bergerak di bidang konsultasi dan pengembangan teknologi tepat guna dan Training Center (TC) yang bergerak di bidang pelatihan, konsultasi dan sertifikasi.

Tags :  

Komentar

Saat ini Komentar Tidak tersedia.